Oleh : Murniati, S.Pd.,Gr

Latar Belakang
Manusia memiliki keterbatasan pada aspek fokus dan konsentrasi. Kekuatan rata-rata untuk bisa konsentrasi dan fokus dalam situasi monoton berkisar pada durasi 15 – 20 menit. dengan mengetahui keterbatasan ini peserta didik yang masih semangat atau kurang fokus perlu diperhatikan oleh guru agar peserta didik dapat menerima materi dengan baik sebab hal ini menjadi faktor utama untuk mencapai tujuan pembelajaran. ketika peserta didik kurang fokus atau kurang konsentrasi guru dapat mengendalikan kelas dengan mengimplementasikan ice breaking.
Ice Breaking dan Jenisnya
Ice breaking dapat diterjemahkan katanya sebagai ice berarti “es” dan breaking memilki kata dasar break dalam bahasa Inggris yang berarti dalam bahasa Indonesia “memecahkan” sehingga dapat di artikan bahwa ice breaking memiliki arti “memecahkan es”. Makna dari arti tersebut dipahami seperti memecahkan kebekuan. Ice breaking merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengubah suasana kebekuan yang membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Jenis ice breaking bermacam-macam: ada berupa permainan, menyanyi, gerak badan, audio visual dan story telling. Pemilihan dan penerapan ice breaking dapat di dasarkan salah satunya pada karakteristik peserta didik.


Ice Breaking Permainan
Manfaat Ice Breaking dan Hasil
Dengan mengimplementasikan ice breaking pada bagian kegiatan belajar mengajar dengan durasi maksimal 15 menit sudah cukup dirasakan manfaatnya yakni memecahkan kebekuan suasana, bukan hanya itu saja manfaat lainnya seperti menghilangkan kejenuhan, serta rasa mengantuk, mengurangi kecemasan dan menumbuhkan rasa bahagia pada peserta didik dan bahkan meningkatkan rasa percaya diri dan gairah dalam belajar. Semua manfaat ini menarik kesimpulan bahwa pengimplementasian kegiatan ice breaking dalam pembelajaran dapat menjadikan peserta didik fokus dan konsentrasi dan ini menjadi faktor baik agar materi pembelajaran dapat mudah serap dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.